Jika dilihat fisik, mungkin banyak yang bilang kami tak cocok. jelas saja, Ranggah berpostur tinggi, kurus, kulitnya sawo matang seperti kulit-kulit jawa kebanyakan. sedangkan aku? aku rendah, badanku sangat berisi dan warna kulitku kuning langsat. Tapi aku tidak perduli, karna kami tak sama kami tak apa. kami bisa tetap sama-sama mencinta, memberi kasih sayang, dan bahagia.
Hampir dua bulan hubungan ini, aku merasa baik-baik saja. tidak ada masalah sampai sejauh ini dan semoga jangan. kuberitahu kalian semua, Ranggah adalah pria pemberani. aku suka cara dia mengambil keputusan. aku suka cara dia memberi kepastian. dia bukan pria abu-abu. aaaah aku memujinya? sungguh tak pantas HAHAHA..
Jujur saja, aku tak pernah mendengar bahwa Ranggah menginginkan aku menjadi pacarnya. lalu? Iya, dia bilang "kamu mau menikah denganku?". pria sejati, bukan? dia berani mengenalkanku pada orangtuanya. dan ini kali pertama aku diperlakukan seperti itu. bahagia bukan main, karena kami tidak main-main. aku merasa sudah tumbuh begitu cepat, ternyata aku sudah begitu dewasa. aku sudah tak boleh main-main, apalagi dia. kami terpaut jarak 3tahun. Ranggah sedang sibuk dengan skripsinya. semoga tahun depan dia bisa datang ke kalimantan menemui mamak dan bapak dengan gelar sarjana.
Sekarang, aku merasa hidupku bertujuan. ada yang harus kukejar, ada yang akan kami kerjakan. ada yang harus kami lakukan. Ranggah sudah menyusun rencana hidupnya dan aku sangat menyukai setiap rencana yang disusunnya. semoga rencana-rencana itu tidak sulit dicapai. aku tau, menuju ke arah sana tidaklah ringan. tapi, percaya saja, Tuhan akan meluruskan jalan.
Semoga tak main-main lagi..
Malang, 19 Sept 2014
0 komentar:
Posting Komentar