Selasa, 21 Oktober 2014

dengarlah aku..

Diposting oleh ayuandita di 09.23
Dear, Emak..
Ay tahu, kadang emak kurang mempercayai anak perempuan emak yang satu ini. Emak sudah pasti teramat cemas ketika anak perempuan emak ini pergi jauh dari emak.Ay juga tahu, emak sering khawatir jika anak perempuan emak ini tak pernah menghubungi emak. Ay tahu betapa rindunya emak, betapa takutnya emak, betapa khawatirnya emak, dan betapa sayangnya emak. Ay tahu betapa emak selalu melindungi ay dari apapun, sekalipun dari marahnya bapak.
Mak, kadang ay bingung harus bagaimana meyakinkan emak dan bapak. Ay tahu, sejak kejadian pembunuhan lalu, kalian mulai lebih overprotectiv terhadap anak-anak perempuan kalian. Jujur saja, kadang ay menangis saat emak dan bapak mulai marah jika ay melakukan hal yang ay suka. Contoh saja saat ay upload foto berdua pasangan ay. Mak, abang dan pacar abang pernah upload foto, tapi? ah sudahlah mungkin karena mereka sudah dewasa. Lalu, ay?
Mak, ay tahu syarat awal pria idaman menantu emak dan bapak. "Pendidikan", bukan? Mak, pasanganku sekarang adalah salah satu pria yang sangat mengutamakan pendidikan. Emak bisa lihat nanti, bahwa pendidikan di keluarga mereka lebih tinggi dari kita. Tapi mereka penuh dengan kesederhanaan mak, sama seperti keluarga kita. Iya, mungkin juga kemapanan, seperti kata Adek yang selalu menyudutkan ay, seolah dia tidak yakin ay dapat pria baik-baik. Kurasa adek harus baca tulisan ay dengan baik kali ini.
Mak, sadarkah emak ketika seorang pria mendekatiku, apa yang emak tanyakan? "sudah bekerja apa belum dia, Nak?". Emak pernah tanya ke abang? kenapa abang belum kerja dan berani-beraninya abang memacari seorang gadis cantik yang sudah tak asing lagi di keluarga kita? abang sudah punya rumah, Mak? abang sudah tahu jika lulus nanti akan kemana, Mak? kenapa emak tak pernah marah membahas itu? Mak, pilihanku yang ini memang masih mahasiswa semester akhir, sama seperti abang. Dia masih menyusun skripsi, mungkin April ini dia baru wisuda. Tapi dia sudah punya rumah, Mak. Dia juga sudah tak susah mencari kerja pada saat lulus nanti. Dia menabung, Mak. untuk siapa? anak perempuanmu ini. katanya, "untuk menikahimu nanti, sayang".
Mak, dia juga tak mau jika ay tak selesai kuliah. Dia tunggu ay sampai ay wisuda dan bekerja. Ay juga butuh semangat, Mak. Ay lihat semua raut wajah teman-teman seusia Ay ketika merasakan cinta. Apa hanya mereka yang boleh? tanyakan pada bapak sebentar saja, Mak.
Mak, tolong katakan pada abang. Ay tidak sempurna, tidak begitu cantik, banyak sekali kurangnya. Ay tak bisa mendapat pasangan yang sempurna. Ay hanya butuh dukungan dari kalian, itu saja. Setidaknya kalian bisa ingatkan jika ay salah. Ay memilih dia, mungkin seperti alasan emak kenapa dulu memilih bapak, mungkin juga seperti alasan kenapa pacar abang memilih abang dan bertahan selama ini dengan abang.
Mak, saat di sini, kuliah ay sangat baik. Ay juga sedang belajar mengaji. katanya, "agama penting dari apapun". Emak pasti menaruh curiga yang besar. Jangan mak, jangan. Selama ay susah, dia yang selalu membantu ay. Ay habiskan uang bukan untuk hura-hura, murni tugas yang selalu membabi buta. Mak, dia yang bantu ay jika ay kesulitan mengerjakan tugas. Ay selalu dibawakan sarapan, mak. Dia juga mahasiswa, tak mungkin ay membebani dia. Kadang dia juga membantu mencari uang untuk menutupi semua tugas dan buku-buku yang harus ay beli. Mak, andai emak tahu yang sebenarnya. Tolong katakan pada bapak, Mak. 
Mak, trimakasih sudah mau merespon dengan baik saat ay sudah mulai memilih pasangan. Mak, bantu ay untuk meyakinkan bapak, ay bukan anak kecil lagi. Mak, bantu ay untuk tetap berjalan dengan benar. Mak, bantu ay untuk mewujudkan semua mimpi kalian. Mak, bantu ay untuk menjalani sesuatu dengan benar. Mak, katakan pada bapak, aku sungguh mencintai bapak. Pahamilah, Mak...

0 komentar:

Posting Komentar

 

a y u V a n d i t a Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review